Jumat, 23 November 2012

Lirik Lagu NOAH - Terbangun Sendiri

Katakan katakan alasan mulai
Karena akhirnya begitu berat terasa
Dunia tak seindah katamu
Dunia menelan hatiku

Katakan entah kemana perginya
Masa yang indah dan gelak tawa yang cerah
Dunia yang terdiam tanpamu
Dunia yang menelan hatiku

Aku tak ingin terbangun, terbangun sendiri
Aku tak ingin terjaga, terjaga tanpamu
Kurangi kurangi lukaku ooh temani sepiku

Ooh temukan aku terlepas
Ooh kemana harus berjalan

Aku tak ingin terbangun, terbangun sendiri
Aku tak ingin terjaga, terjaga tanpamu
Kurangi kurangi lukaku ooh temani sepiku

Aku tak ingin terbangun, terbangun sendiri
Aku tak ingin terjaga selama-lamanya
Ooh terbangun sendiri, terbangun sendiri, terbangun sendiri
Terbangun sendiri, terbangun sendiri
Terbangun sendiri, terbangun sendiri

Senin, 20 Agustus 2012

Kebiasaan Diwaktu Lebaran

Didaerah asalku di Batang Kuis ada kebiasaan anak-anak pada saat lebaran yaitu bermain tembak mainan yang brisikan peluru dari plastik. Kalau pada daerah lain banyak kasus tidak sengaja kena tembak oleh senjata mainan tapi didaerahku malah saling menembaki satu sama lain. "SUDEK" adalah panggilan untuk angkot yang diatas atapnya ada beberapa anak yang membawa tembak mainan. Peperangan dimulai saat SUDEK melewati anak-anak yang juga membawa senjata berada dipinggir jalan. Anak-anak saling menembakkan senjatanya kearah musuhnya. Anak-anak diatas SUDEK menembaki anak-anak dipinggir jalan begitu pula sebaliknya. 
Kebiasaan ini sudah lama ada didaerahku bahkan aku pernah ikut andil dalam peperangan ini. Sudah banyak orang yang dulu pernah kena tembak oleh senjataku. Aku juga dulu pernah kena tembak oleh senjata orang lain tepatnya di kening dan rasanya lumayan sakit juga. Sampai saat ini kebiasaan tersebut terus dilestarikan oleh anak-anak sekarang. Kalau dulu tembak yang digunakan mulai dari tipe handgun, smg, dan shotgun. Tapi saat ini kebanyakan anak-anak memakai tipe shotgun untuk berperang. Daerahku seperti ladang peperangan setiap lebaran.


Ini ceritaku

Kamis, 02 Agustus 2012

Lirik Lagu NOAH - Berartinya Dirmu


Jika cinta berganti
Datang dan pergi hingga kembali
Tapi hatiku mati
Sekian lama kau khianati

Saat engkau bicara
Berjuta kata engkau ucapkan
Aku kadang merasa
Cinta yang ada tak pernah nyata

Ku ingin engkau tahu berartinya dirimu
Ku tak inginkan kau ragu
Aku kan bertahan dalam hidupmu

Jika engkau pergi hilang dariku
Meninggalkan mimpi dalam tidurku
Bersamamu dan tanpamu

Ku ingin engkau tahu berartinya dirimu
Ku tak inginkan kau ragu
Aku kan bertahan dalam hidupmu

Jika engkau pergi hilang dariku
Meninggalkan mimpi dalam tidurku
Bersamamu dan tanpamu

Jika engkau pergi hilang dariku
Meninggalkan mimpi dalam tidurku
Bersamamu dan tanpamu

Lirik Lagu NOAH - Separuh Aku


Dan terjadi lagiKisah lama yang terulang kembaliKau temukan lagiDari cinta rumit yang kau jalani
Aku ingin kau merasaKamu mengerti aku mengerti kamuAku ingin kau sadariCintamu bukanlah dia
Dengar larakuSuara hati memanggil namamuKarena separuh akuDirimu
Ku ada disiniPahamilah kau tak pernah sendiriKarena aku selaluDi dekatmu saat engkau terjatuh
Aku ingin kau merasaKamu mengerti aku mengerti kamuAku ingin kau sadariCintamu bukanlah dia
Dengar larakuSuara hati memanggil namamuKarena separuh akuDirimu
Dengar larakuSuara hati ini memanggil namamuKarena separuh akuMenyentuh laramuSemua lukamu telah menjadi lirihkuKarena separuh akuDirimu

Senin, 02 April 2012

Lirik Lagu Penta Boyz ft Tracy Imutt - Sayang Bilang Sayang

Haha, check it out man, check it out
Yoyo yoyo ye ye ye yeah

Pertama kali aku melihat dirinya
Dia sungguh mempesona mencuri hatiku
Tanpa sadar ku telah jatuh hati padanya
Mungkin ini namanya cinta pandangan pertama

Tanpa membuang waktu aku mendekatinya
Sekedar tanya dan minta nomer handphonenya
Siapa tahu aku bisa mengajak dirinya
Makan malam berdua ala orang amerika

Aku pasang senyum manis agar terkesan romantis
Dia pun membalasnya meski sedikit meringis
Sejenak aku ragu untuk teruskan langkahku
Dengan tersipu malu akhirnya ku pun menjauh

Ada apa ada apa denganku, salah apa salah apa diriku
Selalu saja hatiku meragu oh Tuhan tolong aku

Kalau cinta ya bilang cinta, kalau sayang ya bilang sayang
Jangan ditunda-tunda nanti diambil orang
Kalau cinta ya bilang cinta, kalau sayang ya bilang sayang
Jangan berpura-pura nanti kau kesepian

Sudah terlalu lama aku memendam cinta
Seakan dunia ini tiada wanita
Tempat bersandar atau berbagi
Yang tak pantas kita lakukan bila sesama lelaki

Melompat melalang di atas kabut
Melihat orang-orang yang akan pergi berperang
Alangkah malang nian nasib si bujang lapuk
Siang dan malam selalu saja dia kesepian

Ada apa ada apa denganku, salah apa salah apa diriku
Selalu saja hatiku meragu oh Tuhan tolong aku

Kalau cinta ya bilang cinta, kalau sayang ya bilang sayang
Jangan ditunda-tunda nanti diambil orang
Kalau cinta ya bilang cinta, kalau sayang ya bilang sayang
Jangan berpura-pura nanti kau kesepian

Kalau cinta ya bilang cinta, kalau sayang ya bilang sayang
Jangan ditunda-tunda nanti diambil orang
Kalau cinta ya bilang cinta, kalau sayang ya bilang sayang
Jangan berpura-pura nanti kau kesepian

Ada apa ada apa denganku, salah apa salah apa diriku
Selalu saja hatiku meragu oh Tuhan tolong aku
Ada apa ada apa denganku, salah apa salah apa diriku
Selalu saja hatiku meragu oh Tuhan tolong aku

Kalau cinta ya bilang cinta, kalau sayang ya bilang sayang

Lirik Lagu Flo Rida - Low

[Intro - T-Pain]
Mmmmmmmm
Let me talk to 'em
Let me talk to 'em
Mmmmmmm
Let me talk to 'em
C'mon!

[Chorus (T-Pain):]
Shawty had them apple bottom jeans (jeans)
Boots with the fur (with the fur)
The whole club was looking at her
She hits the floor (she hits the floor)
Next thing you know
Shawty got low, low, low, low, low, low, low, low
Them baggy sweat pants
And the Reebok's with the straps (with the straps)
She turned around and gave that big booty a smack (hey)
She hits the floor (she hits the floor)
Next thing you know
Shawty got low, low, low, low, low, low, low, low

[Flo-Rida]
I ain't never seen something that'll make me go
This crazy all night spending my doe
Had the million dollar vibe and a body to go
Them birthday cakes they stole the show
So sexual
She was flexible professional
Drinking X&O
Hold up, wait a minute, do I see what I think? Whoa
Did her thing seen shawty get low
Ain't the same when it's up that close
Make it rain I'm making it snow
Work the pole I gotta bang bro
I'm gonna say that I prefer the no clothes
I'm in to that I love women exposed
She threw it back at me I gave her mo
Cash ain't a problem I know where it go

[Chorus (T-Pain)]

[Flo-Rida]
Hey shawty what I gotta do to get you home
My jeans filled with guap and they're ready for showing
Cadillacs laid back for the sexy grown
Patron on the rocks that'll make you moan
One stack (come on), two stacks (come on), three stacks (come on)
Now that's three grand
What you think I'm playing baby girl I'm the man
I'm dealing rubberbands
That's when I threw her legs on my shoulders
I knew it was over
That heny and Cola got me like a soldier
She ready for Rover, I couldn't control her
So lucky on me I was just like clover
Shawty was hot like a toaster
Sorry but I had to fold her
Like a pornography poster
She showed her

[Chorus (T-Pain)]

[Flo-Rida]
Whoa shawty yeah she was worth the money
Little mama took my cash
And I ain't want it back
The way she bent that back
Got all them paper stacks
Tattoo above her crack
I had to handle that
I was zoned in sexy woman
Let me show it make me want it
Two in the morning I'm zoned in
Them rosee bottles foaming
She wouldn't stop
Made it drop
Shawty dipped that pop and lock
Had to break her off that guap
Gal was fine just like my glock

[Chorus (T-Pain)]

Rabu, 28 Maret 2012

Makalah Ahklak Muslim terhadap Rasulullah SAW


Makalah Ahklak Muslim terhadap Rasulullah SAW







BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut akhlak mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhalak yang tercela sesuai dengan pembinaannya.
Jadi akhlak pada hakikatnya khulk (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Apabila dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan syari’at dan akal pikiran, maka ia dinamakan budi pekerti mulia dan sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk, maka disebutlah budi pekerti yang tercela.
Mengejar nilai materi saja, tidak bisa dijadikan sarana untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki. Bahkan hanya menimbulkan bencana yang hebat, karena orientasi hidup manusia semakin tidak memperdulikan kepentingan orang lain, asalkan materi yang dikejar-kejarnya dapat dikuasainya, akhirnya timbul persaingan hidup yang tidak sehat. Sementara manusia tidak memerlukan lagi agama untuk mengendalikan segala perbuatannya, karena dianggapnya tidak dapat digunakan untuk memecahkan persoalan hidupnya.
Disamping akhlak kepada Allah SWT, sebagai muslim kita juga harus berakhlak kepada Rasulullah SAW, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa dengannya, namun keimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik kepadanya, sebagaimana keimanan kita kepada Allah SWT membuat kita harus berakhlak baik kepada-Nya. Meskipun demikian, akhlak baik kepada Rasul pada masa sekarang tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyah atau jasmaniyah secara langsung sebagaimana para sahabat telah melakukannya.
Pada dasarnya, utusan Tuhan (Rasulullah SAW) adalah manusia biasa yang tidak berbeda dengan manusia lain. Namun demikian, terkait dengan status “rasul” yang disandangkan Tuhan ke atas dirinya, terdapat ketentuan khusus dalam bersikap terhadap utusan yang tidak bisa disamakan dengan sikap kita terhadap orang lain pada umumnya.

B.     RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan pokok masalah yang dibicarakan tentang, “Akhlak Terhadap Rasulullah SAW” maka rumusan masalah ini difokuskan pada :
  1. Apa yang dimaksud dengan Akhlak itu ?
  2. Apa yang melatarbelakangi berakhlak kepada Rasulullah SAW ?
  3. Bagaimana cara berakhlak dengan Rasulullah SAW itu ?
C.    TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah bagaimana kita dapat mengerti cara yang tepat berakhlak kepada Rasullah SAW, dikarenakan beliau adalah seorang manusia sekaligus rasul yang paling sempurna akhlak diantara makhluk lain ciptaan Allah. Jadi, tujuan penulisan makalah ini kurang lebih sebagai berikut:
  1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sertifikasi I.
  2. Dengan mempelajari dan memahami bahan makalah ini, tentang pembahasan Akhlak kepada Rasulullah SAW, maka kita dituntut agar dapat mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita bisa menjadi umat yang berbakti kepada Rasulullah SAW. Amien.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN AKHLAK
            Sebelum melangkah lebih jauh membahas masalah materi Ilmu Akhlak, perlu dimengerti terlebih dahulu tentang definisi Ilmu Akhlak itu. Untuk itu pembicaraan mengenai definisi akhlak, akan ditelusuri melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan dari aspek bahasa (etimologi) dan dari sudut istilah Islam (terminologi).
1.    Definisi Akhlak Secara Etimologi
            Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” (خلق) yang menurut logat diartikan : budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan “khalkun” (خلق) yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan “khaliq” (خالق) yang berarti Pencipta dan “Makhluk” (مخلوق ) yang berarti diciptakan.
Perkataan akhlak (bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk. Khulk di dalam kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat. Di dalam Da ’iratul Ma’arif dikatakan:
“Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”.
Bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut akhlak mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhalak yang tercela sesuai dengan pembinaannya.
Jadi akhlak pada hakikatnya khulk (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Apabila dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan syari’at dan akal pikiran, maka ia dinamakan budi pekerti mulia dan sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk, maka disebutlah budi pekerti yang tercela.

2.    Definisi “Akhlak” secara Terminologi:
            Berikut ini akan dibahas definisi “akhlak” menurut aspek terminologi. Beberapa pakar mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut:
a. Abu Ali Ibnu Muhammad Ibnu Ya’qub Miskawaih :
 حَالُ لِلنَّفْسِ دَاعِيَةٌ لَهَا اِلَى اَفْعَالِهَا مِنْ غَيْرِ فِكْرٍ وَلاَرُوِيَةٍ 
 Artinya : “ Akhlak ialah keadaan gerak jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pemikiran terlebih dahulu “
 b. Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali :
اَلْخُلُقُ عِبَارَةٌ عَنْ هَيْئَةٍ فِى النَّفْسِ رَاسِخَةً عَنْهَا تَصْدُرُ     الاْ َفْعَالُ بِسُهُوْلَةٍ وَيُسْرٍ مِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ اِلَى فِكْرٍ وَرُوِيَّةٍ
Artinya : “ Suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat memunculkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran “
 c. Ibrahim Anis :
حَالُ لِلنَّفْسِ رَاسِخَةُ تَصْدُرُ عَنْهَا الاَعْمَالُ مِنْ خَيْرٍ اَوْ شَرِّ حَاجَةٍ اِلَى فِكْرٍ وَرُوِيَّةٍ
Artinya : “ Sifat yang tertanam dalam jiwa, yang melahirkan bermacam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan “

 d. Ahmad Amin :
عَرَّفَ بَعْضُهُمْ الْخُلُقَ بِأَنَّهُ عَادَةُ الاِْرَادَةِ يَعْنِى أَنَّ الاِْرَادَةَ اِذَا اِعْتَادَتْ شَيْأً فَعَادَتُهَا هِيَى الْمُسَمَّاةُ بِالْخُلُقِ
Artinya : “ Sementara orang membuat definisi akhlaq, bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu dinamakan akhlak “
Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah tabiat, sifat seseorang atau perbuatan manusia yang bersumber dari dorongan jiwanya yang sudah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar sudah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan serta di angan-angan lagi. Maka dari itu  gerakan refleks, denyut jantung dan kedipan mata itu tidak dapat disebut sebagai akhlak, karena gerakan tersebut tidak diperintah oleh unsur kejiwaan. Sebab akhlak merupakan           ” kehendak ” dan ” kebiasaan ” manusia yang menimbulkan kekuatan-kekuatan yang sangat besar untuk melakukan sesuatu. Kehendak merupakan keinginan yang ada pada diri manusia setelah dibimbing, dan kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah untuk melakukannya. Oleh karena itu faktor kehendak atau kemauan memegang peranan yang sangat penting sebab dengan adanya kehendak tersebut telah menunjukkan adanya unsur ikhtiar dan kebebasan, yang karenanya dapat disebut dengan ”akhlak”

B.    DASAR PEMIKIRAN AKHLAK TERHADAP RASULULLAH SAW

Berakhlak kepada Rasulullah SAW dapat diartikan suatu sikap yang harus dilakukan manusia kepada Rasulullah SAW sebagai rasa terima kasih atas perjuangannya membawa umat manusia kejalan yang benar.
Berakhlak kepada Rasulullah SAW perlu dilakukan atas dasar pemikiran sebagai berikut:
1.        Rasulullah SAW sangat besar jasanya dalam menyelamatkan kehidupan manusia dari kehancuran. Berkenaan dengan tugas ini, beliau telah mengalami penderetin lahir batin, namun semua itu diterima dengan ridha.
2.        Rasulullah SAW sangat berjasa dalam membina akhlak yang mulia. Pembinaan ini dilakukan dengan memberikan contoh tauladan yang baik. Allah berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ ﴿الاحزاب٢١ ﴾
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW itu suri teladan yang baik. (QS Al-Ahzab:21)

3.        Rasulullah SAW berjasa dalam mejelaskan al-Qur’an kepada manusia, sehingga menjadi jelas dan mudah dilaksanakan. Penjelasan itu terdapat dalam haditsnya, Firman Allah SWT:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿ألجمعة ٢﴾
Artinya: Dialah yang mengutus kepada kamu yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya, mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS Al-Jumu’ah:2).

4.        Rasulullah SAW telah mewariskan hadits yang penuh dengan ajaran yang sangat mulia dalam berbagai bidang kehidupan.
5.        Rasulullah SAW telah memberikan contoh modek masyarakat yang sesuai dengan tuntunan agama, yaitu masyarakat yang beliau bangun di Madinah.


C.     CARA BERAKHLAK KEPADA RASULULLAH SAW

Adapun diantara akhlak kita kepada Rasulullah SAW yaitu salah satunya ridho dan beriman kepada rasul , ridho dalam beriman kepada rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan sebagaimana hadist Nabi SAW
“Aku ridho kepada allah sebagai tuhan, islam sebagai agama dan muhammad sebagai nabi dan rasul.”
Beriman kepada nabi dan rasul, yaitu berarti bahwa kita beriman kepada para Rasul itu sebagai utusan Tuhan kepada ummat manusia. Kita mengakui kerasulannya dan menerima segala ajaran yang disampaikannya.
Banyak cara yang dilakukan dalam berkhlak kepada Rasulullah SAW. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Mengikuti dan menaati Rasulullah SAW
Mengikuti dan menaati Rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang-orang yang beriman. Karena itu, hal ini menjadi salah satu bagian penting dari akhlak kepada Rasul, bahkan Allah SWT akan menempatkan orang yang mentaati Allah dan Rasul ke dalam derajat yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam firman Allah:
وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَالرَّسُولَ فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاء وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَـئِكَ رَفِيقاً ﴿ألنسا ٦٩﴾
Artinya: Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (QS An-Nisaa:69).
Disamping itu, manakala kita telah mengikuti dan mentaati Rasul SAW Allah SWT akan mencintai kita yang membuat kita begitu mudah mendapatkan ampunan dari Allah manakala kita melakukan kesalahan, Allah berfirman:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿الإمران٣١ ﴾
Artinya: Katakanlah: “jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Ali Imran:31)

Oleh karena itu, dengan izin Allah Swt, Rasulullah SAW diutus memang untuk ditaati, Allah SWT berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللّهِ ﴿ألنسا ٦٤﴾
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan izin Allah (QS An-Nisaa:64).

Manakala manusia telah menunjukkan akhlaknya yang mulia kepada Rasul dengan mentaatinya, maka ketaatan itu berarti telah disamakan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan demikian, ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi seperti dua sisi mata uang yang tidak boleh dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Allah berfirman:
مَّنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللّهَ وَمَن تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظاً ﴿ألنّسا ٨٠﴾
Artinya: Barangsiapa mentaati rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (QS An-Nisaa:80).

Tunduk dan patuh kepada ajaran yang disampaikan Rasul. Allah berfirman:

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ ﴿ألنّور  ٥٤﴾
Artinya: Katakanlah: "Ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah kepada rasul. (QS An-Nur 54).

2.      Mencintai dan memuliakan Rasulullah SAW
Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik kepada Rasul adalah mencintai beliau setelah kecintaan kita kepada Allah SWT. Penegasan bahwa urutan kecintaan kepada Rasul setelah kecintaan kepada Allah disebutkan dalam firman Allah
قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ ﴿٢٤﴾
Artinya: Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dasn (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (QS 9:24).

Mencintai ajaran yang di bawanya, Nabi Muhammad SAW, bersabda:
لايؤمن أحدكم حتّى اكون أحبّ اليه من نفسه ووالِده وولَده والنّاس أجمعين.
Artinya: Tidak beriman salah seorang diantaramu, sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya. (H.R. Bukhari Muslim).



3.      Mengucapkan sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW
Mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai tanda ucapan terimakasih dan sukses dalam perjuangannya. Secara harfiyah, shalawat berasal dari kata ash shalah yang berarti do’a, istighfar dan rahmah. Kalau Allah bershalawat kepada Nabi, itu berarti Allah memberi ampunan dan rahmat kepada Nabi, Firman Allah SWT,
Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan sebagai berikut:

البخيل من ذكرت عنده فلم يصلّ علىّ
Artinya: Orang yang kikir ialah orang yang menyebut namaku didekatnya, tetapi ia tidak bersholawat kepadaku. (H.R Ahmad ).

من صلّى علىّ صلاة صلّى الله عليه بها عشرا
Artinya: Siapa yang bersholawat kepadaku satu kali, Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali sholawat. (H.R Ahmad).

إنّ اولى النّاس بى يوم القيامة اكثرهم عليّ صلاة
Artinya: Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat, ialah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku. (H.R Turmudzi).

4.      Mencontoh akhlak Rasulullah SAW.
 Jika Rasulullah SAW bersikap kasih sayang keras dalam mempertahankan prinsip, dan seterusnya maka manusia juga harus demikian. Allah berfirman:
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً ﴿الفتح ٢٩ ﴾
Artinya: Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya.(QS Al-Fath:29).

5.      Melanjutkan Misi Rasulullah SAW.
Misi Rasul adalah menyebarluaskan dan menegakkan nilai-nilai Islam. Tugas yang mulia ini harus dilanjutkan oleh kaum muslimin, karena Rasul telah wafat dan Allah tidak akan mengutus lagi seorang Rasul. Meskipun demikian, menyampaikan nilai-nilai harus dengan kehati-hatian agar kita tidak menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dari Rasulullah SAW. Keharusan kita melanjutkan misi Rasul ini ditegaskan oleh Rasul SAW:
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan berceritalah tentang Bani Israil tidak ada larangan. Barangsiapa berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi dari Ibnu Umar).
Demikian beberapa hal yang harus kita tunjukkan agar kita termasuk orang yang memiliki akhlak yang baik kepada Nabi Muhammad SAW.

6.       Menghormati Pewaris Rasul
Berupaya menjaga nama baiknya dari penghinaan dan cemoohan yang orang-orang yang tidak suka padanya. Berakhlak baik kepada Rasulullah SAW juga berarti harus menghormati para pewarisnya, yakni para ulama yang konsisten dalam berpegang teguh kepada nilai-nilai Islam, yakni yang takut kepada Allah SWT dengan sebab ilmu yang dimilikinya.
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ ﴿٢٨﴾
Artinya: Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS Faathir:28).

Kedudukan ulama sebagai pewaris Nabi dinyatakan oleh Rasulullah SAW :
“Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi. Sesungguhnya Nabi tidak tidak mewariskan uang dinar atau dirham, sesungguhnya Nabi hanya mewariskan ilmui kepada mereka, maka barangsiapa yang telah mendapatkannya berarti telah mengambil bagian yang besar.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Karena ulama disebut pewaris Nabi, maka orang yang disebut ulama seharusnya tidak hanya memahami tentang seluk beluk agama Islam, tapi juga memiliki sikap dan kepribadian sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi dan ulama seperti inilah yang harus kita hormati. Adapun orang yang dianggap ulama karena pengetahuan agamanya yang luas, tapi tidak mencerminkan pribadi Nabi, maka orang seperti itu bukanlah ulama yang berarti tidak ada kewajiban kita untuk menghormatinya.

7.      Menghidupkan Sunnah Rasul
Kepada umatnya, Rasulullah SAW tidak mewariskan harta yang banyak, tapi yang beliau wariskan adalah Al-Qur’an dan sunnah, karena itu kaum muslimin yang berakhlak baik kepadanya akan selalu berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan sunnah (hadits) agar tidak sesat, beliau bersabda:
“Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnahku.” (HR. Hakim).
Selain itu, Rasulullah SAW juga mengingatkan umatnya agar waspada terhadap bid’ah dengan segala bahayanya, beliau bersabda:
“Sesungguhnya, siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh karena itu,. Kamu semua agar berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para penggantiku. Berpegang teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim, Baihaki dan Tirmidzi).
Dengan demikian, menghidupkan sunnah Rasul menjadi sesuatu yang amat penting sehingga begitu ditekankan oleh Rasulullah SAW.






BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Akhlak adalah budi perkerti yang dilihat dengan kasyaf mata, orang yang berakhlak mulia akan selalu manis dilihat orang-orang di sekitar.
Rasulullah SAW adalah Uswatun Hasanah bagi kita semua umat Islam, dari beliau kita mendapat anugerah yang begitu besar. Bukan hanya Rasulullah SAW, tetapi Rasul-Rasul yang diutus Allah pun selain Nabi Muhammad SAW juga mempunyai akhlak yang begitu mulia pula.
Akhlak terhadap Rasulullah SAW sendiri menjadi acuan yang sangat penting bagi kehidupan kita, karena akhlak beliau yang begitu sempurna kita juga harus memperlakukan beliau dengan begitu sempurna juga, dilihat dari cerita pada zaman sahabat-sahabat beliau yang begitu mengagungkan beliau dan begitu hormatnya.
Adapun diantara akhlak kita kepada Rasulullah SAW yaitu salah satunya ridho dan beriman kepada rasul , ridho dalam beriman kepada rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW;
“Aku ridho kepada allah sebagai tuhan, islam sebagai agama dan muhammad sebagai nabi dan rasul.”
Beriman kepada nabi dan rasul, yaitu berarti bahwa kita beriman kepada para Rasul itu sebagai utusan Tuhan kepada ummat manusia. Kita mengakui kerasulannya dan menerima segala ajaran yang disampaikannya.
Banyak cara yang dilakukan dalam berkhlak kepada Rasulullah SAW. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Mengikuti dan menaati Rasulullah SAW
2.      Mencintai dan memuliakan Rasulullah SAW
3.      Mengucapkan sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW
4.      Mencontoh akhlak Rasulullah SAW.
5.      Melanjutkan Misi Rasulullah SAW.
6.      Menghormati Pewaris Rasul
7.      Menghidupkan Sunnah Rasul






DAFTAR PUSTAKA

http://hapidzcs.blogspot.com/2011/12/akhlak-kepada-Rasulullah SAW.html
http://alfutuchat.wordpress.com/2010/06/24/2-pengertian-akhlak-menurut-istilah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak