Selasa, 06 Oktober 2015

PENTINGNYA BERPIKIRAN NEGATIF

Assalamualaikum kawan-kawan. Gimana kabarnya?  Semoga semua sehat dan tidak berkurang suatu apapun. (Aamiin).
Kawan-kawan mungkin tidak mengenal aku tapi aku juga tidak mengenal kawan-kawan. (haha). Mungkin orang sering bilang tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka tak-tak yang lainnya. (haha). Ya udah disini kita tidak ingin membahas tentang cinta-cintaan. Kenalannya kapan-kapan ajalah. Sebut saja aku pengamat parkir. (jaket oranye meeennn).
Tulisan ini hanya sebuah opini. Jadi kalau ada pihak yang tersinggung, yaa gak apa-apa, namanya juga opini. (opi kumis lain lagi). Yang mau dibahas disini adalaaah (eng.. ing.. eng..) “pentingnya berpikiran negatif”. Berpikiran negatif? Iya, berpikiran negatif. Pada umumnya orang-orang selalu menulis tentang pentingnya berpikiran positif, tapi kali ini tidak. Mungkin karena yang menulis ini bukan orang. (jadi apa coba… haha).
Berpikiran positif memang penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan bermasyarakat. Orang-orang diajarkan untuk melihat sisi baik dari apapun. Memang berpikiran positif itu tidak salah tapi tidak sepenuhnya juga benar.  Aku kasih contoh seperti ini, kawan-kawan melihat laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Ingat!!! Mahram, bukan muhrim. Muhrim itu orang yang sedang melaksanakan ihram sedangkan mahram adalah orang yang tidak boleh dinikahi. (Waduh… ntah kemana-mana pembahasannya). Kembali lagi ke contoh, kawan-kawan melihat laki-laki dan perempuan yang bukan mahram masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu, sedangkan disekitarnya tidak ada orang lain alias sepi…pi…pi…(dikasi efek gema biar asyek… haha).
Coba kawan-kawan pikirkan  yang akan dilakukan oleh kedua orang tersebut di dalam kamar? (Hmm.. apa yaaaa?). Cukup kawan-kawan pikirkan aja jangan dibayangkan. (haha).
Apa kawan-kawan berpikir bahwa yang mereka lakukan didalam kamar terkunci itu adalah sedang belajar kelompok karena besoknya mungkin ada UAS? (haha). Kalau kawan-kawan berpikiran seperti itu berarti kawan-kawan memiliki pikiran positif yang sangat tinggi. (kasih tepuk tangan dulu). Ya semoga apa yang kawan-kawan pikirkan menjadi kenyataan. Semoga mereka didalam kamar sedang belajar kelompok. (Aamiin…).
Tapi kalau kawan-kawan berpikiran bahwa mereka akan melakukan tindakan (tiiiiiiitttt… sensor dulu). Berarti kawan-kawan memiliki pikiran negatif. (Hayyoo…). Apakah kawan-kawan merasa berpikiran seperti ini salah?
Kalau menurut aku sih berpikiran seperti ini tidak salah. (aku sih yes… gak tau kalau dengan tetangga sebelah…). Dengan berpikiran negatif kita bisa lebih berhati-hati dan dapat mencegah atau menghindar dari perbuatan maksiat. Kawan-kawan masih berpendapat bahwa berpikiran negatif adalah salah? Cukup dipendam dalam hati aja unek-uneknya atau kawan-kawan bisa menuliskan opini balasan. (berbalas opini biar keren… he..he..). Mungkin juga kawan-kawan bisa meminta Uya Kuya untuk menghipnotis kawan-kawan agar mengeluarkan unek-uneknya. (katakan apa yang ingin anda katakan… haha)
Kita memang tidak salah berpikiran positif, tapi kawan-kawan harus ingat juga bahwa apapun di dunia ini diciptakan memiliki dua sisi. (kayak koin gitu lho). Yaa mungkin ada yang berpendapat bahwa ada tiga sisi, empat sisi, dan sisi-sisi lainnya. Tapi disini aku hanya membahas dua sisi yakni sisi baik dan sisi buruk. Allah juga menciptakan kita memiliki sisi tersebut, tinggal kita yang menentukan ingin memilih sisi yang mana.
Jika kita lihat lagi contoh diatas, kira-kira yang dilakukan oleh kedua orang di dalam kamar itu akan berpotensi ke sisi yang mana? Ke sisi yang baikkah atau ke sisi yang burukkah? Jika itu berpotensi ke sisi yang baik maka kita harus mendukungnya. (lanjutkan!!!). Jika itu berpotensi ke sisi yang buruk maka kita bisa mencegahnya. (stop!!! buat anak kok coba-coba).
Tapi tidak juga kita harus terus-menerus berpikiran negatif. Sebelum kita berpikiran positif atau berpikiran negatif kita harus menggunakan akal kita. Allah juga sering mengingatkan kita dalam Al-quran “apakah kalian tidak berfikir”, “apakah kalian tidak menggunakan akal”, dll. Akal adalah pembeda antara manusia dengan binatang. Jika kawan-kawan tidak menggunakan akal maka kawan-kawan adalah . . . ( jawab sendiri ajalah… he..he..).
Ya mungkin cukup untuk opini kali ini semoga akan ada opini-opini yang lain selanjutnya. (aamiin). Aku ingatkan kepada kawan-kawan “jangan takut untuk berpikiran negatif”.
Sekian dan terima kasih sudah membaca.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 12-6-2014                                                                                                                         

Jumat, 22 Mei 2015

Catatan Perjalanan Gunung Sumbing via Garung 16-17 Mei 2015

Tanggal 16 Mei 2015 kami mulai perjalanan dari jogja untuk mendaki gunung sumbing. Pukul 08.00 kmai berangkat dari jogja menuju basecamp Garung Wonosobo. Kali ini kami beranggotakan 8 orang, 3 orang laki-laki (Bagus, Yazid, dan Taufik) dan 5 orang perempuan ( Mida, Anggri, Dina, Aisyah, dan Dian). Ini merupakan ketiga kalinya saya mendaki gunung Sumbing. Walaupun sudah dua kali mendaki gunung Sumbing tapi saya belum pernah sampai puncak.
Persiapan sebelum berangkat
Setelah melalui perjalanan yang melelahkan akhirnya pukul 12.00 kami sampai di basecamp Garung. Di basecamp sudah banyak motor yang diparkir hingga kami parkir dipinggir jalan. Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari tukang parkir, kurang lebih 800 orang sudah mendaki gunung Sumbing dari hari sebelumnya. Memang saat ini gunung merupakan tempat wisata idaman, walaupun akibatnya banyak sampah yang tertinggal akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Kami melakukan registrasi di basecamp. 8 orang dikenai bayaran 65 ribu sudah termasuk parkir dan air bersih.
Dari kiri ke kanan : Taufik, Mida, Dina, Anggri, Dian, Aisyah, Bagus, Yazid
Pukul 13.45 kami mulai pendakian. Dari basecamp menuju pos 1 anda bisa memilih jalan kaki atau naik ojek. Jarak basecamp ke pos 1 sejauh 3 km dari total 7 km jarak dari basecamp ke puncak. Kalau jalan kaki dibutuhkan waktu 2,5 jam sampai ke pos 1, sedangkan dengan ojek hanya membutuhkan waktu 15 menit. Kami putuskan untuk naik ojek dari basecamp ke pos 1. 1 orang dikenai bayaran 25.000 rupiah. pukul 14.00 kami sampai di pos 1 Malim, di pos 1 terdapat pos ojek dan warung tempat pendaki beristirahat. Di warung ini disediakan aneka gorengan dan minuman. setelah istirahat sejenak kami lanjutkan ke pos 2.
Gaya dulu di pos 1 Malim
Trio kwek-kwek dari Jogja
Pukul 15.00 kami sampai di pos 2 Genus, di pos 2 bisa didirikan beberapa tenda. setelah istirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Perjalanan menuju pos 3 didominasi oleh tanjakan yang curam dan bisa menguras tenaga.
Udah mulai tanjakan dari pos 1
Istirahat dulu di pos 2
Engkol-engkolan
Dimana-mana tetap eksis
Diperjalanan menuju pos 3 kami berpapasan dengan segerombolan orang. ternyata mereka sedang mengevakuasi seorang pendaki perempuan yang sakit.
Proses evakuasi
Cepat sembuh ya mbak...
Pukul 17.00 kami sampai di pos 3 Seduplak Roto. Kami hanya beristirahat sejenak di pos 3 dan melanjutkan perjalanan. setelah beberapa menit dari pos 3 ada tempat mendirikan tenda sebelum Pestan. Disini sudah banyak tenda yang dipasang oleh pendaki lain. Kami putuskan untuk mendirikan tenda disini. dari sini kami mendapatkan pemandangan matahari terbenam yang tertutup awan.
Istirahat sebentar di pos 3
Tanjakannya dimana-mana
Menikmati matahari terbenam
Sebenarnya kami mengejar sunrise, tapi karena cuaca yang dingin mengakibatkan malas untuk bangun. pukul 06.00 kami bersiap-siap untuk perjalanan menuju puncak. pukul 07.00 kami mulai pendakian menuju puncak. Setelah beberapa menit kami sampai di Pestan. Pestan merupakan tempat terbuka yang luas. walaupun banyak yang mengatakan mendirikan tenda di Pestan beresiko karena sering terkena badai tapi banyak juga tenda yang terpasang di Pestan.
Matanya itu lho.. hahaha...
Foto-foto dulu di pestan
Ayo berjuang sampai puncak... Semangat..
Setelah berfoto sejenak di Pestan kami melanjutkan perjalanan. jalur yang menanjak berbatu mengiringi perjalanan kami. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan akhirnya kami sampai di Pasar Watu. Di pasar watu ini ada pertigaan, berdasarkan papan penunjuk diarahkan untuk mengambil jalur kiri. Kami beristirahat sejenak dan menikmati pemandangan sekitar. Setelah cukup beristirahat kami kembali melanjutkan perjalanan ke Watu Kotak. Sampai di watu kotak ada beberapa tenda dan pendaki yang beristirahat. Setelah beristirahat sejenak kami lanjutkan pendakian menuju puncak.
Ini baru namanya naik-naik ke puncak gunung
Jalani aja walaupun jalannya kayak gini
Eksis dulu di pasar watu
Mataharinya menemani perjalanan
Istirahat di watu kotak
Ditengah perjalanan kami kembali berpapasan dengan pendaki yang terluka. Dia terluka karena terpeleset, kepalanya penuh darah dan di perban dengan slayer. kami tidak bisa menghubungi basecamp karena susah sinyal. Pendaki tersebut kembali turun ditemani oleh teman-temannya dan kami melanjutkan perjalanan. sebelum sampai ke puncak ada pertigaan, apabila lurus akan ke puncak buntu sedangkan apabila ke kanan akan ke puncak kawah. kami ambil ke kanan untuk menuju puncak kawah karena puncak kawah lebih tinggi dari puncak buntu.
Lautan awan
Perjalanan menuju puncak kawah memang agak landai. Kami berjumpa dengan pendaki asal Gunung Kidul dan akhirnya kami jalan berbarengan. Setelah berjalan beberapa menit ada tebing yang seperti menghalangi jalan. Pendaki dari Gunung kidul mengatakan jalur untuk menuju puncak kawah harus mendaki tebing tersebut. Dari tebing itu ada jalur disebelah kanan untuk sampai ke puncak kawah. Pukul 11.00 kami sampai di puncak kawah gunung Sumbing.

Akhirnya sampai puncak
Diatas puncak Mida dan Anggri memberikan kejutan untuk Dina yang telah berulang tahun. Ini merupakan pendakian saya yang ketiga ke gunung Sumbing tapi merupakan yang pertama sampai ke puncak. dari puncak kami melihat ada makam di kawah sumbing. Kami juga melihat tenda terpasang di dekat makam tersebut.

Ada acara termehek-mehek di puncak
Manis-manis gula jawa, habis nangis ketawa-tawa
Pendakian yang ketiga
Puncak rajawali
Pukul 12.00 setelah puas berfoto ria kami putuskan untuk kembali ke tenda. Dari puncak minuman yang kami miliki hanya tersisa 2 botol. Memang pada awal muncak kami hanya membawa 5 botol air minum. akhirnya kami melakukan penjatahan untuk minum. Air minum kami habis ketika sampai di pasar watu. Dari Pasar Watu menuju tenda kami berjalan tanpa minum. Sesampainya di tenda kami minum air yang ada di tenda sampai puas. Ini merupakan pelajaran yang berharga bagi kami agar bisa memperhitungkan segalanya dengan matang.
Kaki pegal-pegal habis turun dari puncak
Packing dulu
Siap-siap untuk turun
Setelah cukup beristirahat kami mulai membuka tenda dan bersiap untuk turun ke basecamp. Pukul 16.30 kami mulai perjalanan turun. Pukul 18.30 kami sampai di pos 1 dan kami lanjutkan naik ojek untuk sampai ke basecamp dengan membayar 20.000/orang. Pukul 20.30 kami meninggalkan basecamp Garung dan memutuskan untuk tidak langsung menuju Jogja tetapi menginap di rumah Bagus karena jaraknya lebih dekat.
Demikianlah catatan perjalanan kami mendaki gunung Sumbing via Garung. Semoga ada manfaatnya buat para pembaca. Terima kasih.

Sabtu, 09 Mei 2015

Catatan Perjalanan Gunung Merapi via Selo 2-3 Mei 2015

Tanggal 2 Mei 2015 kami memutuskan untuk mendaki gunung merapi. kami beranggotakan 5 orang, 2 orang laki-laki (Yazid dan Bagus) dan 3 orang perempuan (Aisyah, Yuli, dan Uwik). kami mulai perjalanan dari jogja pukul 16.30. Selama perjalanan kami banyak melihat orang yang membawa tas carrier, mungkin mereka ingin mendaki juga malam ini. di jalan Magelang kami berhenti untuk mengisi bensin dan sholat. Setelah itu kami lanjutkan perjalanan dan berencana untuk makan, karena dari siang kami belum makan. Diantara kami berlima hanya saya yang sudah pernah mendaki gunung merapi. Saya memang sebelumnya sudah dua kali mendaki gunung merapi, tapi perjalanan menuju ke basecamp Selo saya agak lupa. Supaya tidak terlalu malam sampai ke basecamp, saya putuskan untuk meneruskan perjalanan dan menunda makan. Ternyata perutnya Uwik sudah mulai meronta, dari atas motor dia mengingatkan saya untuk berhenti agar bisa mengisi perut. Akhirnya saya putuskan untuk makan didaerah simpang tiga Ketep dan merapi. Tak lama kami makan rombongan lain berhenti untuk makan juga. 
Atas (dari kiri ke kanan) : Bagus, Yazid, Uwik
Bawah (dari kiri ke kanan) : Aisyah, Yuli
Setelah puas mengisi perut, kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan. Namun dalam perjalanan, musibah terjadi. Motor yang dikendarai oleh Yuli dan Uwik terpeleset di tikungan jalan yang licin dan berpasir. Yuli menderita luka ringan di kaki, sementara Uwik baik-baik saja. Ditempat kejadian ada seorang warga yang mengingatkan kami untuk hati-hati dan mengatakan bahwa sebelumnya juga ada kecelakaan disini dan korbannya juga pendaki. Sesuai dengan kata-kata bijak "semua itu ambil hikmahnya", kami mendapatkan hikmah dibalik kecelakaan ini. Dan hikmah dari kecelakaan ini adalah kami menemukan satu plastik berisi makanan, mungkin ini adalah makanan dari korban sebelumnya. Hahaha... 
Jalanan yang berpasir emang berbahaya
Kemudi motor diserahkan kepada Uwik, yang sebelumnya pemegang kemudi adalah Yuli. Akhirnya kami sampai di basecamp selo pukul 20.30. Di basecamp sangat ramai sekali pendaki yang ingin mendaki gunung merapi malam ini. Bahkan banyak pendaki yang berisitirahat di pinggir jalan karena basecamp sudah tidak muat menampung pendaki lagi. Kami beristirahat di teras basecamp untuk packing dan registrasi. Satu orang dikenakan biaya 15.000 rupiah.
Damai aja bro...
Pukul 21.30 kami putuskan untuk mulai pendakian. Yuli yang cidera juga tetap melanjutkan pendakian. Di tempat yang bertuliskan NEW SELO kami berhenti untuk beristirahat sejenak. Ditempat ini juga banyak pendaki yang beristirahat. Setelah cukup istirahat kami lanjutkan kembali pendakian. Tak lama setelah itu efek dari kelaparan selama perjalanan mulai terasa. Perut saya terasa mual dan kelihatannya sudah masuk angin. Kami putuskan untuk berhenti sejenak untuk beristirahat. karena perut yang sudah mual akhirnya saya memuntahkan makanan yang telah dimakan sebelumnya. Setelah saya cukup sehat akhirnya kami lanjutkan pendakian. Nasihat dari saya usahakan sebelum mendaki jangan kelaparan karena bisa masuk angin. Haha.. Sampai di gerbang selamat datang kami putuskan untuk tidak berhenti karena tempat itu sudah ramai oleh pendaki. Di tempat ini sudah disediakan pondok untuk beristirahat tapi ada yang sudah memasang tenda di pondok tersebut.
Tunjuk satu bintang dulu..

Jalur pendakian gunung merapi memang luar biasa, jalur yang menanjak membuat energi cepat terkuras. Untung saja kami diberikan imbalan yang sepadan. Malam itu cuaca cerah dan bulan bersinar terang hingga kami tidak terlalu membutuhkan senter untuk melihat jalan dengan jelas. Kami juga disuguhi dengan pemandangan gunung merbabu yang cerah dan terkadang terlihat ada cahaya senter yang dari pendaki gunung merbabu. pemandangan kota malam hari yang penuh lampu juga membuat kami terpana. Sampai di pos 1 kami juga tidak berhenti. d pos 1 juga ada pondok yang dibuat untuk beristirahat. Setelah pos 2 banyak sekali pendaki yang memasang tenda bahkan untuk jalan saja susah. Kami beristirahat sejenak dan makan makanan ringan untuk menambah tenaga, karena kami berencana untuk mendirikan tenda di pasar bubrah. Setelah merasa cukup, kami lanjutkan pendakian menuju pasar bubrah. selama perjalanan menuju pasar bubrah, kami ditemani oleh hembusan angin yang sangat kencang.
Tour guide sedang menunjukkan jalur menuju pasar bubrah.. :D
Pusing pala barbie, ternyata jaraknya jauh juga.

Pukul 02.30 akhirnya kami sampai di pasar bubrah. Sesampainya di pasar bubrah kami langsung mencari tempat untuk memasang tenda. Pasar bubrah dipenuhi oleh bebatuan jadi sangat sulit untuk mencari tempat tenda yang nyaman. Tenda yang kami pasang tidak membutuhkan pasak, kami hanya mengikatkan tali tenda ke batu-batu yang ada. Tanpa ada masak-masak kami putuskan untuk langsung tidur.
Nyenyak kali tidurnya..

Pukul 06.00 pagi kami bangun dan mulai memasak untuk sarapan. Kami memang tidak mengejar sunrise di puncak karena melihat situasi dan kondisi. Sebagian memasak dan sebagian masih ada yang tidur. Setelah sarapan kami persiapkan barang-barang yang akan dibawa untuk mendaki puncak merapi.
Gak dapat sunrise gak apa-apa lah..
Ini dia tenda yang melindungi dari godaan dunia luar.. Haha
Mataharinya udah tinggi..
Ibu-ibu yang lagi masak..

Pukul 07.00 kami mulai pendakian menuju puncak merapi. Jalur yang curam dan berpasir memang menyulitkan untuk mendaki puncak merapi. Walaupun puncak sudah terlihat jelas tapi untuk menuju kesana dibutuhkan waktu yang lama.
Puncaknya itu lho, dekat dimata jauh di kaki
Mulai mendaki puncak
Walaupun capek tetap eksis..

Setelah satu jam berusaha akhirnya kami berhasil sampai ke puncak merapi. Kami disuguhi pemandangan kawah merapi yang indah dan cuaca yang cerah. Kami habiskan waktu dipuncak dengan berfoto ria.
Itu dia kawah gunung merapi..
Ketahuan deh udah pada tua.. Haha
Pemandangan dari puncak merapi
Ciyeeehh.. Foto breng ama plang.. Haha
Setelah puas berfoto ria kami putuskan untuk turun dari puncak. Berbeda dengan saat mendaki puncak, turun dari puncak adalah hal yang menyenangkan. Karena jalur yang berpasir, kami dengan mudah berlari ke bawah. Tapi tetap hati-hati ketika berlari kebawah.
Walaupun kaki sakit, tapi tetap ceria..
Perjalanan turun dari puncak
Setelah sampai di pasar bubrah, kami istirahat sebentar dan bersiap-siap untuk turun. Pukul 12.30 kami turun dari pasar bubrah, dan sampai di basecamp selo pukul 15.30. Setelah sampai di basecamp kami langsung ambil motor dan kembali ke Jogja.
Misi menuju puncak selesai
Packing dulu sebelum turun
Para korban pendakian gunung merapi..Haha.
Ayo turun semuanya..
Demikianlah catatan perjalanan kami mendaki gunung merapi tanggal 2-3 Mei 2015. Semoga ada manfaatnya buat para pembaca. Terima kasih.