Jumat, 22 Mei 2015

Catatan Perjalanan Gunung Sumbing via Garung 16-17 Mei 2015

Tanggal 16 Mei 2015 kami mulai perjalanan dari jogja untuk mendaki gunung sumbing. Pukul 08.00 kmai berangkat dari jogja menuju basecamp Garung Wonosobo. Kali ini kami beranggotakan 8 orang, 3 orang laki-laki (Bagus, Yazid, dan Taufik) dan 5 orang perempuan ( Mida, Anggri, Dina, Aisyah, dan Dian). Ini merupakan ketiga kalinya saya mendaki gunung Sumbing. Walaupun sudah dua kali mendaki gunung Sumbing tapi saya belum pernah sampai puncak.
Persiapan sebelum berangkat
Setelah melalui perjalanan yang melelahkan akhirnya pukul 12.00 kami sampai di basecamp Garung. Di basecamp sudah banyak motor yang diparkir hingga kami parkir dipinggir jalan. Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari tukang parkir, kurang lebih 800 orang sudah mendaki gunung Sumbing dari hari sebelumnya. Memang saat ini gunung merupakan tempat wisata idaman, walaupun akibatnya banyak sampah yang tertinggal akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Kami melakukan registrasi di basecamp. 8 orang dikenai bayaran 65 ribu sudah termasuk parkir dan air bersih.
Dari kiri ke kanan : Taufik, Mida, Dina, Anggri, Dian, Aisyah, Bagus, Yazid
Pukul 13.45 kami mulai pendakian. Dari basecamp menuju pos 1 anda bisa memilih jalan kaki atau naik ojek. Jarak basecamp ke pos 1 sejauh 3 km dari total 7 km jarak dari basecamp ke puncak. Kalau jalan kaki dibutuhkan waktu 2,5 jam sampai ke pos 1, sedangkan dengan ojek hanya membutuhkan waktu 15 menit. Kami putuskan untuk naik ojek dari basecamp ke pos 1. 1 orang dikenai bayaran 25.000 rupiah. pukul 14.00 kami sampai di pos 1 Malim, di pos 1 terdapat pos ojek dan warung tempat pendaki beristirahat. Di warung ini disediakan aneka gorengan dan minuman. setelah istirahat sejenak kami lanjutkan ke pos 2.
Gaya dulu di pos 1 Malim
Trio kwek-kwek dari Jogja
Pukul 15.00 kami sampai di pos 2 Genus, di pos 2 bisa didirikan beberapa tenda. setelah istirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Perjalanan menuju pos 3 didominasi oleh tanjakan yang curam dan bisa menguras tenaga.
Udah mulai tanjakan dari pos 1
Istirahat dulu di pos 2
Engkol-engkolan
Dimana-mana tetap eksis
Diperjalanan menuju pos 3 kami berpapasan dengan segerombolan orang. ternyata mereka sedang mengevakuasi seorang pendaki perempuan yang sakit.
Proses evakuasi
Cepat sembuh ya mbak...
Pukul 17.00 kami sampai di pos 3 Seduplak Roto. Kami hanya beristirahat sejenak di pos 3 dan melanjutkan perjalanan. setelah beberapa menit dari pos 3 ada tempat mendirikan tenda sebelum Pestan. Disini sudah banyak tenda yang dipasang oleh pendaki lain. Kami putuskan untuk mendirikan tenda disini. dari sini kami mendapatkan pemandangan matahari terbenam yang tertutup awan.
Istirahat sebentar di pos 3
Tanjakannya dimana-mana
Menikmati matahari terbenam
Sebenarnya kami mengejar sunrise, tapi karena cuaca yang dingin mengakibatkan malas untuk bangun. pukul 06.00 kami bersiap-siap untuk perjalanan menuju puncak. pukul 07.00 kami mulai pendakian menuju puncak. Setelah beberapa menit kami sampai di Pestan. Pestan merupakan tempat terbuka yang luas. walaupun banyak yang mengatakan mendirikan tenda di Pestan beresiko karena sering terkena badai tapi banyak juga tenda yang terpasang di Pestan.
Matanya itu lho.. hahaha...
Foto-foto dulu di pestan
Ayo berjuang sampai puncak... Semangat..
Setelah berfoto sejenak di Pestan kami melanjutkan perjalanan. jalur yang menanjak berbatu mengiringi perjalanan kami. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan akhirnya kami sampai di Pasar Watu. Di pasar watu ini ada pertigaan, berdasarkan papan penunjuk diarahkan untuk mengambil jalur kiri. Kami beristirahat sejenak dan menikmati pemandangan sekitar. Setelah cukup beristirahat kami kembali melanjutkan perjalanan ke Watu Kotak. Sampai di watu kotak ada beberapa tenda dan pendaki yang beristirahat. Setelah beristirahat sejenak kami lanjutkan pendakian menuju puncak.
Ini baru namanya naik-naik ke puncak gunung
Jalani aja walaupun jalannya kayak gini
Eksis dulu di pasar watu
Mataharinya menemani perjalanan
Istirahat di watu kotak
Ditengah perjalanan kami kembali berpapasan dengan pendaki yang terluka. Dia terluka karena terpeleset, kepalanya penuh darah dan di perban dengan slayer. kami tidak bisa menghubungi basecamp karena susah sinyal. Pendaki tersebut kembali turun ditemani oleh teman-temannya dan kami melanjutkan perjalanan. sebelum sampai ke puncak ada pertigaan, apabila lurus akan ke puncak buntu sedangkan apabila ke kanan akan ke puncak kawah. kami ambil ke kanan untuk menuju puncak kawah karena puncak kawah lebih tinggi dari puncak buntu.
Lautan awan
Perjalanan menuju puncak kawah memang agak landai. Kami berjumpa dengan pendaki asal Gunung Kidul dan akhirnya kami jalan berbarengan. Setelah berjalan beberapa menit ada tebing yang seperti menghalangi jalan. Pendaki dari Gunung kidul mengatakan jalur untuk menuju puncak kawah harus mendaki tebing tersebut. Dari tebing itu ada jalur disebelah kanan untuk sampai ke puncak kawah. Pukul 11.00 kami sampai di puncak kawah gunung Sumbing.

Akhirnya sampai puncak
Diatas puncak Mida dan Anggri memberikan kejutan untuk Dina yang telah berulang tahun. Ini merupakan pendakian saya yang ketiga ke gunung Sumbing tapi merupakan yang pertama sampai ke puncak. dari puncak kami melihat ada makam di kawah sumbing. Kami juga melihat tenda terpasang di dekat makam tersebut.

Ada acara termehek-mehek di puncak
Manis-manis gula jawa, habis nangis ketawa-tawa
Pendakian yang ketiga
Puncak rajawali
Pukul 12.00 setelah puas berfoto ria kami putuskan untuk kembali ke tenda. Dari puncak minuman yang kami miliki hanya tersisa 2 botol. Memang pada awal muncak kami hanya membawa 5 botol air minum. akhirnya kami melakukan penjatahan untuk minum. Air minum kami habis ketika sampai di pasar watu. Dari Pasar Watu menuju tenda kami berjalan tanpa minum. Sesampainya di tenda kami minum air yang ada di tenda sampai puas. Ini merupakan pelajaran yang berharga bagi kami agar bisa memperhitungkan segalanya dengan matang.
Kaki pegal-pegal habis turun dari puncak
Packing dulu
Siap-siap untuk turun
Setelah cukup beristirahat kami mulai membuka tenda dan bersiap untuk turun ke basecamp. Pukul 16.30 kami mulai perjalanan turun. Pukul 18.30 kami sampai di pos 1 dan kami lanjutkan naik ojek untuk sampai ke basecamp dengan membayar 20.000/orang. Pukul 20.30 kami meninggalkan basecamp Garung dan memutuskan untuk tidak langsung menuju Jogja tetapi menginap di rumah Bagus karena jaraknya lebih dekat.
Demikianlah catatan perjalanan kami mendaki gunung Sumbing via Garung. Semoga ada manfaatnya buat para pembaca. Terima kasih.

4 komentar:

  1. Wah.. Srikandi - srikandi semua tuh ceweknya... haha
    Sumbing emang ajibb gan..

    Monggo mampir ke rumah ane

    http://www.menggapaiangkasadunia.web.id/2016/03/3371-kembali-menapaki-tanjakan-tiada.html

    BalasHapus
  2. makasih kak, info jalur pendakian gunung sumbing via garungnya sangat membantu kami utk melakukan persiapan pra pendakian :)

    BalasHapus
  3. Kakak,mau info rute tercepat sampai basecampnya dong (kalau dari jogja).. hihiii
    Btw baru belajar nulis nih kak, mau dong dikasih saran dan pesannya di http://anaksemestajogja.blogspot.co.id. makasih :)

    BalasHapus
  4. Asikk tuh banyak cewe nya, kalau aku setiap mendaki malah gada cewe nya, paling berdua, sisanya cowok. Kalau KK ingin melakukan pendakian gunung sumbing via garung lagi ikutt donk.

    BalasHapus